Jumat, 23 September 2011

Tips Mengatasi Pacaran Beda Dunia

Hmm.. memang susah kalau punya pacar beda ’dunia’. Tapi kita bisa ngakalinnya, kok. Misalnya, kalau kita sama pacar…
Beda ‘generasi’
Enaknya kalau punya cowok sudah kuliah atau kerja, mereka umumnya lebih dewasa dan punya jiwa melindungi yang besar. Mereka juga enak diajak diskusi masalah serius dibanding sama cowok-cowok seumuran kita. Tapi, jadwal kesibukan mereka yang suka bentrok sama kita jadi hambatan untuk ketemu dan sulit mengenal lingkungannya juga.

Pacaran tipe begini, butuh rencana, seperti:
• Bikin jadwal ketemuan yang pasti tiap minggunya, jadi nggak ganggu kegiatan masing-masing.
• Cari tahu tentang dunianya, misalnya, sering ikut nongkrong bareng teman segeng-nya atau datang ke acara kampusnya.

Beda sekolah atau tempat tinggal
Problem utama pacaran jarak jauh (beda sekolah, beda kota atau bahkan negara) adalah: berat di ongkos! Kalau kita tipe pacar posesif dan mudah jealous, mending dihindari deh, pacaran model begini. Soalnya, butuh kepercayaan tingkat tinggi supaya hubungan jadi awet. Asyiknya, kita bisa lebih bebas bergaul dengan teman cowok tanpa selalu was-was dipelototin pacar. Asal jangan kelewat batas, lho!

Butuh kerjasama untuk ngakalin jarak yang 'jauh' itu dengan cara:
• Beri kepercayaan 100% ke pacar. Biar dia nyaman juga ninggalin kita.
• Kalau pacar di luar kota atau luar negri, bikin kesepakatan untuk gantian telepon dan janjian teleponan di malam hari pas tarifnya lagi murah
• Gantian bayarin saat nge-date. Lebih oke lagi kalau rencana nge-date bisa diomongin bareng sebelumnya.

Beda status sosial
Pacaran sama cowok yang berasal dari keluarga yang beda status sosialnya sama kita mungkin akan menimbulkan berbagai masalah juga. Begitu kenal dengan keluarga dan gaya hidupnya, ‘gesekan’ itu biasanya makin terasa. Kita butuh kesabaran ekstra dan kompromi untuk ngatasin bentrokan dari perbedaan status ini. Misalnya, kebiasaan pacar atau kita yang suka ngabisin uang banyak cuma untuk nongkrong.

Cara ngomong yang enak biar nggak saling 'bingung':
• Siapkan ‘hati seluas samudera’ untuk menerima perbedaan supaya pacaran tetap sukses.
• Jangan mudah tersinggung kalau sikap dan perilaku pacar dirasa kurang ‘pantas’ atau justru ‘terlalu sombong’. Siapa tahu kita juga begitu untuknya.
• Komunikasikan perasaan kita sama pacar, terutama tentang cara masuk ke keluarganya, biar 'usaha' kita nggak berujung salah paham.

Beda budaya atau agama
Mungkin bukan hal yang mudah untuk menyatukan hati dengan pacar yang beda suku atau agama. Sebenarnya, seru juga mengenal orang yang beda budaya atau agama dari kita, karena bisa sekalian mengasah toleransi kita dalam bergaul. Namun seringkali halangannya justru sangat ‘besar’ karena budaya dan agama penting sekali artinya buat keluarga kita.

Biar nggak terkaget-kaget dengan perbedaan ini:
• Sering main ke rumah pacar dan amati kebiasaan keluarganya. Ini juga berlaku untuk pacar kita, biar sama-sama merasakan ‘sulitnya’.
• Kita nggak perlu memaksakan diri untuk 'masuk' ke budayanya atau ngikutin ritual keagamaannya kalau nggak sreg. Apalagi sambil cemberut, bisa-bisa keluarga pacar kita malah tersinggung.
• Jika keluarga pacar maupun keluarga kita ada yang nggak setuju, nggak usah keras kepala. Lebih baik putus saja dan mencari cowok lain yang lebih ‘sejalan’ dalam adat istiadat dan kepercayaan. Ingat lho, nggak ada cowok yang begitu berharganya sampai kita harus melawan orangtua!

Kunci sukses

1.Sukses bukanlah kunci kebahagiaan. Kebahagiaan adalah kunci sukses. Jika Anda mencintai apa yang Anda lakukan, Anda akan sukses. 
2.Jangan pergi ke arah yang ditunjukkan, pergilah justru ke jalan lain yang belum berjejak kemudian buatlah jejak anda sendiri.
3.Arus penentu impian dan pembentuk kehidupan mengalir dari pola berpikir yang dibina setiap hari.
4. Seorang pemimpin yang baik menginspirasi orang untuk memiliki keyakinan pada pemimpin, seorang pemimpin besar menginspirasi orang untuk memiliki keyakinan dalam diri mereka